Rabu, 16 Maret 2016

puisi hidup

dari pola yang tadi dapat mewarnai hidup gue. yang gue alami dari hari-hari yang sebelumnya, hari-hari sebelum ini adalah hari-hari yang membuat kisah hidup gue berwarna
seperti puisi gue yang ini: 

sisi badan di pinggir pantai
                   (karya: Diah Puspitasari)

berjalan di sebuah jalan yang sepi 

mengitari hari-hari yang kelam 

detik demi detik terus berputar dan berlalu 

sama seperti amabang laut yang terkikis 

 

terkikis umur oleh waktu 

terkikis hari oleh tahun 

terkikis sedih oleh bahagia 

ini adalah hidup

 

hidup jangan hanya bersedih 

jangan diamkan dia seperti batu yang menunggu habis 

menunggu hingga ajal nya mendatang 

dan kemudian hilang 

 

ubahlah dia seperti kertas lakmus yang berwarna dan nyata 

yang dapat mengubah sebuah masa ke masa lain 

yang dapat memutar waktu ke waktu 

menjadi pelangi 

 

di ujung badan ada kulit 

kulit yang menutupi tubuh dari segala segi 

sama bagai pantai

berada di pinggir daratan menutuppi segala kehidupan darat

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar